Tuesday, January 15, 2019

Pertemuan III san IV

Pertemuan III dan IV
Elemen Mesin Paku Keling

SAMBUNGAN PAKU KELING

Sampai kini sambungan paku keling masih digunakan sebagai suatu sambungan tetap seperti pada pembuatan badan kapal terbang, ketel uap, jembatan dan lain lain meskipun belakangan sambungan las banyak dipakai pengganti sambungan keling.

Pada saat ini sambungan keling masih digunakan pada industri pesawat terbang untuk memasang plaat badan pesawat dimana smbungan las tidak dapat dilakukan karena perlu dilakukan penggantian secara rutin sehingga penggunakan sambungan keling akan memudahkan pekerjaan
Juga sambungan ini banyak digunakan pada metal yang agak sulit dilakukan pengelasan seperti aluminium dimana penjambungannya dilakukan dengan menggunakan paku keling.

Pengerjaan sambungan paku keling adalah dengan memasukan paku keling melalui suatu lubang dan kemudian bagian yang menonjol dari paku keling kita pukul sehingga membentuk kepala kedua yang akan mengekalkan sambungan tersebut.

Untuk paku keling dengan diameter maksimum 12 mm dapat dikerjakan dalam keadaan dingin sedangkan untuk diameter lebih besar paku keling perlu dipanaskan terlebih dahulu.

Bahan dari paku keling dapat baja lunak, tembaga, kuningan, aluminium atau bahan metal lainnya tetapi bahan dari paku keling dan plaat harus sesuai untuk mencegah terjadinya proses galvano yang dapat menyebabkan terjadinya korosi.

BENTUK PAKU KELING

Bentuk paku keling menurut bentuknya dibagi dalam 3 kelompok :

1.    Paku keling dengan kepala bulat untuk pemakaian khusus misalnya ketel uap –DIN123
2.    Paku keling dengan kepala bulat untuk konstruksi biasa misalnya penyambungan baja profil dari bangunan – DIN124
3.    Paku keling dengan kepala dibenamkan untuk mendapatkan hasil pekerjaan rata misalnya pemasangan plaat pesawat terbang –DIN302.

Untuk memungkinkan paku keling dapat masuk dengan baik pada lubangnya maka diameter dari lubang harus dibuat lebih besar sedikit dari diameter paku kelingnya dimana perbedaannya telah distandarisir.

Panjang paku keling dapat dihitung dengan rumus:

                     L  =  ΣS + ( 1,5  -  1,7 ) d

Dimana  :  S  =  Tebalnya plaat atau profil
                 d  =  Diameter Paku keeling

MACAM MACAM SAMBUNGAN PAKU KELING

Macam sambnungan yang umum dipakai pada sambuingan paku keling adalah sebagai berikut :

1.  KAMPUH BERHIMPIT
Sambungan ini yang paling sederhana dengan meletakan 2 buh pelat satu diatas yang lainnya kemudian disambung dengan paku keling.

2.   KAMPUH BILAH TUNGGAL
Disini sambungan kita lakukan dengan mengeling sebuah lajur plaat pada plaat –plaat yang akan disambung.

3.   KAMPUH BILAH BERGANDA
Disini sambungan kita lakukan dengan mengeling dua buah lajur plaat pada plaat-plaat yang akan disambung dimana plaat-plaat tersebut  berada diantara kedua lajur plaat.

Sambungan paku keling dapat juga dibagi menurut pemakaiannya :

1.    Sambungan paku keling yang hanya harus kuat.
Sambungan macam ini digunakan untuk sambungan pada konstruksi jembatan, bangunan dan lain-lain.
2.    Sambungan paku keling yang harus merupakan ikatan kuat dan rapat.
Sambungan macam ini digunakan  pada ketel uap.
3.    Sambungan paku keling yang harus merupakan ikatan yang rapat.
Sambungan macam ini digunakan untuk reservoir zat cair atau gas dengan tekanan rendah.

PERHITUNGAN SAMBUNGAN PAKU KELING

PERHITUNGAN PAKU KELING.

Pada perhitungan kekuatan paku keling yang harus diperhatikan  adalah tegangan-tegangan yang timbul pada sambungan tersebut.

Tegangan-tegangan yang timbul terdiri dari :

1.    Tegangan tarik atau tekan pada plaat atau pada lajur plaat untuk kampuh bil;ah tunggal atau berganda . (σt, σd)
2.    Tegangan geser pada paku keling (τ)
3.    Tegangan permukaan antara plaat dan paku keling. (σs)

Untuk pasangan plaat dan paku keling yang sesuai misalnya untuk paku keling K.St 34 dan Plaat St 37 maka tegangan geser yang diizinkan dari paku keling dapat diambil sebagai berikut :
                           
                             Τ  =  0,8.  σt

Dimana σt  ialah tegangan tarik dari plaat.

Kalau jarak antara pinggir plaat dan pusat paku keling pada arah gaya yang bekerja sama dengan dua kali diameter paku keling (2d) , maka tegangan permukaan yang diizinkan adalah

                             σs =   2,0  . σt

Dimana :  σt  =  tegangan tarik yang diizinkan dari plaat
                σs =  tegangan permukaaan yang diizinkan antara plaat dan paku
                        keling

Kalau jarak antar pinggir plaat dan pusat paku keling tersebut adalah satu setengah diameter paku keling (1.5 d) maka tegangan permukaan yang diizinkan  adalah :

                             σs =   1,5  . σt

No comments:

Post a Comment